Banyak orang yang sudah paham bahwa mengonsumsi gula tidak terlalu baik untuk tubuh. Akan tetapi, belum banyak yang sadar seberapa bahayanya memakan pemanis makanan satu ini. Melansir situs
Healthline, sejumlah riset membuktikan jika seseorang yang sering mengonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan gula tinggi lebih mudah obesitas.
Penyakit dan komplikasi karena gula
Gula juga bisa memengaruhi hormon-hormon dalam tubuh yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Sebagai akibatnya, hal tersebut membuat adanya peningkatan asupan kalori serta penambahan berat badan. Dampak lain dari terlalu banyak mengonsumsi pemanis ini ialah rusaknya sistem metabolisme tubuh. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa meningkatkan kadar insulin dan cadangan lemak dalam tubuh.
Selain kondisi-kondisi di atas, penyakit komplikasi lain yang bisa menyerang seseorang dengan konsumsi gula tinggi adalah kesehatan mulut yang kurang baik, sampai penyakit mematikan seperti jantung, diabetes, dan kanker. Masih menurut Healthline, gula juga bersifat adiktif. Artinya adalah ia dapat membuat kadar dopamin seseorang meningkat dan mengidamkan gula terus-terusan. Kondisi ini paling sering terjadi pada seseorang yang sedang setres. Oleh sebab itu, penting sekali bagimu untuk dapat terus mengontrol jumlah gula yang kamu konsumsi sehari-hari.
Bahan alami pengganti gula
Meski demikian, menghilangkan gula dalam makanan atau minuman bukanlah perkara mudah bagi banyak orang. Tak heran jika banyak masyarakat yang menyiasatinya dengan menggunakan produk gula rendah kalori. Padahal, pemanis buatan seperti ini masih menjadi kontroversi. Mengutip sebuah hasil penelitian tentang pemanis buatan dalam situs
Hello Sehat, rupanya konsumsi pemanis buatan berkelanjutan (yang diberikan pada tikus percobaan selama 11 pekan) membuat gula darah tikus tersebut lebih tinggi ketimbang dengan tikus yang diberi air gula atau air saja.
Lalu, apakah ada bahan-bahan alami untuk pengganti gula? Tentu saja ada. Tiga bahan berikut yang dikutip dari situs Healthline adalah contohnya:
- Gula kelapa. Di Indonesia, gula satu ini kerap dikenal sebagai gula aren. Ya, gula kelapa adalah gula berwarna merah yang diperas dari nira kelapa. Gula kelapa mengandung sejumlah nutrisi baik, termasuk zat besi, seng, kalsium, kalium, juga antioksidan. Meski begitu, banyak pihak meyakini jika kadar gula kelapa tak berbeda jauh dengan gula biasa. Jadi, penggunaannya tetap tidak boleh banyak-banyak, ya.
- Madu. Mungkin pemanis satu ini tak asing lagi untukmu. Ya, cairan kental dari lebah madu ini mengandung sejumlah vitamin dan mineral, juga antioksidan yang baik untuk tubuh. Madu dapat menggantikan gula biasa, untuk kesehatan yang lebih baik. Namun, jangan gunakan madu yang sudah dicampur dengan gula, ya. Sebab hal itu sia-sia saja.
- Gula tetes. Nama lain gula tetes adalah molase. Cairan seperti sirup ini terbuat dari rebusan gula tebu atau jus bit. Molase mengandung beberapa vitamin, mineral, antioksidan, zat besi, kalium, serta kalsium. Sama seperti dua jenis pengganti sebelumnya, konsumsi molase juga tidak bisa terlalu banyak.
Ternyata benar, ya, bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Nah, sekarang kamu sudah tahu, kan, alasan di balik tidak bolehnya kita mengonsumsi gula terlalu banyak? Semoga artikel di atas berguna untukmu, ya! (AP)
from Artikel kesehatan dan tips kecantikan https://ift.tt/2O1F7UA